Kamu tau apa yang paling menggetarkan hatiku? Yaitu etika kamu ingin mengakhiri chat kita.
Semacam ada rasa tak ingin mengakhirinya dan berlanjut menjadi rasa kecewa kemudian perih.
Kamu bilang apabila ada yang datang gak akan menghindar, sadarkah kamu? Aku selalu datang berkalikali, tetapi kamu selalu pintar menghindar.
Setiap percakapan yang ada selalu aku dulu yang memulai, kenapa semuanya harus serba aku? Kenapa aku juga yang mulai cinta kamu? Bisakah kamu yang memulai duluan? Melamarku mungkin.
Aku pasrah jadi teman curhatmu, walaupun pada akhirnya aku bukan teman hidupmu. Tak mengapa, ceritakan semua yang ingin kamu ceritakan. Aku bahagia walau hanya mendengar ceritamu.
Mungkin aku yang terlalu memulai semua dengan perasaan. Apalagi saat kamu sering panggil aku Neng, rasanya dunia yang berputar ingin kuberhentikan. Aku ingin bahagia ini saja. Selamanya, kalau bisa denganmu.
Aku tidak tahu semenjak kapan aku memilihmu, yang jelas sejak itu aku memantapkan hatiku untukmu ❤
Semacam ada rasa tak ingin mengakhirinya dan berlanjut menjadi rasa kecewa kemudian perih.
Kamu bilang apabila ada yang datang gak akan menghindar, sadarkah kamu? Aku selalu datang berkalikali, tetapi kamu selalu pintar menghindar.
Setiap percakapan yang ada selalu aku dulu yang memulai, kenapa semuanya harus serba aku? Kenapa aku juga yang mulai cinta kamu? Bisakah kamu yang memulai duluan? Melamarku mungkin.
Aku pasrah jadi teman curhatmu, walaupun pada akhirnya aku bukan teman hidupmu. Tak mengapa, ceritakan semua yang ingin kamu ceritakan. Aku bahagia walau hanya mendengar ceritamu.
Mungkin aku yang terlalu memulai semua dengan perasaan. Apalagi saat kamu sering panggil aku Neng, rasanya dunia yang berputar ingin kuberhentikan. Aku ingin bahagia ini saja. Selamanya, kalau bisa denganmu.
Aku tidak tahu semenjak kapan aku memilihmu, yang jelas sejak itu aku memantapkan hatiku untukmu ❤
Komentar
Posting Komentar