Langsung ke konten utama

Untuk Kamu Yang Barangkali Pernah Singgah

Kamu tau apa yang paling menggetarkan hatiku?  Yaitu etika kamu ingin mengakhiri chat kita.
Semacam ada rasa tak ingin mengakhirinya dan berlanjut menjadi rasa kecewa kemudian perih.

Kamu bilang apabila ada yang datang gak akan menghindar,  sadarkah kamu?  Aku selalu datang berkalikali, tetapi kamu selalu pintar menghindar.

Setiap percakapan yang ada selalu aku dulu yang memulai, kenapa semuanya harus serba aku?  Kenapa aku juga yang mulai cinta kamu?  Bisakah kamu yang memulai duluan?  Melamarku mungkin.

Aku pasrah jadi teman curhatmu, walaupun pada akhirnya aku bukan teman hidupmu. Tak mengapa,  ceritakan semua yang ingin kamu ceritakan. Aku bahagia walau hanya mendengar ceritamu.

Mungkin aku yang terlalu memulai semua dengan perasaan. Apalagi saat kamu sering panggil aku Neng,  rasanya dunia yang berputar ingin kuberhentikan. Aku ingin bahagia ini saja. Selamanya, kalau bisa denganmu.

Aku tidak tahu semenjak kapan aku memilihmu,  yang jelas sejak itu aku memantapkan hatiku untukmu ❤

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu

Hal yang paling tidak aku suka ialah ketika aku berasa disituasi seperti ini. Rasa bosan menyelimuti ketika tak ada kegiatan yang kulakukan dan hanya berbaring malas ditempat tidur.  Suasana ini memaksa otakku untuk mengingatmu. Memaksa mengingat kembali kenangan itu. Sudah kutepis tetapi sama saja dan hanya bisa kucurahkan melalui diary ini. Aku tidak tahu kenapa kamu bisa se spesial ini. Padahal kamu belum pernah kumiliki. Kamu yang hanya bayang bayang mampu membuatku merasakan kegalauan yang begitu mendalam. Kamu yang fatamorgana yang tidak dapat kusentuh apalagi dimiliki. Apa yang sedang kamu lakukan sekarang?  Apa kesibukanmu?  Tak perlu kau jawab, karna jawaban itu akan menambah lukaku😢 Tanpa kau jawab pun aku sudah mengetahui semuanya. Kamu pasti sibuk dengan menyiapkan pernikahanmu. Kamu sibuk dengan Dia, Masa depanmu. Mengingatnya saja lukaku menganga Apalagi harus menyaksikanmu disana. Entahlah. Yang jelas patah hati ini membuatku takut, takut menerima...
Hai. Aku rindu. Rindu sekali. Aku ingin sekali masa itu terulang lagi. Masa disaat kamu rajin menghubungiku. Masa disaat kamu mengucapkan selamat tidur untukku. Masa masa lampau yang ingin aku ulang kembali. Kenapa masa itu cepat sekali berlalu? Kenapa kamu juga berlalu? Kenapa hanya aku saja yang merindu? Tidakkah juga kau rindu? Tidakkah kau ingin mengulang masa itu kembali? Ah sudahlah. Sebanyak apapun aku memikirkanmu, kenyataannya kau sama sekali tidak memikirkanku. Sebanyak apapun aku merasakan rindu, kenyataannya kau sama sekali tidak merindu. Aku ingin berhenti. Berhenti dari rasa bodoh ini. Tolong beritahu aku bagaimana cara melupakanmu, bagaimana menghapuskan rasa ini. BAGAIMANA??
Aku kembali lagi menuliskan tentangmu.  Ini dimulai saat kamu pertama kalinya melihat history whatsup ku setelah sekian lama menghilang. Waktu itu tanggal 07-05-2018 . Kau tau bagaimana rasanya? Senang. Banget. Itu tandanya kau masih menyimpan kontakku. Dan sekarang, disetiap history wa yang kubuat, aku selalu berharap ada kamu yg melihatnya. Aa, ini tahun kedua aku menantimu. Aku tidak tahu sampai tahun kapan penantian ini berakhir. Memang sekarang ada yang menemaniku. Tidak.  Dia bukan pacarku. Dia kekasihku dulu yg sekarang masih mencintaiku. Yang selalu menjaga dan memberiku rasa nyaman. Tapi tidak senyaman aku denganmu. Aku tidak mencintainya. Aku hanya menyayanginya sebagai teman atau abang. Aku mencintaimu. Aku menunggumu. Meskipun aku tidak tahu bagaimana kabarmu. Bagaimana kehidupanmu kini. Maafkan aku yang lancang menuliskan tentangmu. Maafkan aku yg telah menggosipkanmu dengan diary ini. Maafkan ini semua, karna aku sayang.