Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Harapan saya kamu, semoga begitu sebaliknya❤

Tidak mesti setiap hari bertukar kabar bukan?😊 Lantas kenapa aku masih saja menunggu? Menunggu seakan akan kamu akan menghubungiku. Setiap pemberitahuan yg masuk, dan yg kuharap itu kamu tetapi sebaliknya. Entahlah, semenjak kau beri harapan itu, aku enggan untuk berpaling meskipun sejenak. Apakah kamu juga menunggu aku akan menghubungimu? Ketahuilah, aku disini juga menunggu. Atau kau menunggu orang lain menghubungimu? Bisa jadi orang yg kamu suka, tapi bukan aku. Jika iya, cemburu kah aku? Hehehe ini lebih dari itu. . . . . Dan firasatku salah. Kamu menghubungiku, kamu mengucapkan kata kata yg dulu juga sering kamu ucapinšŸ˜‚ And then, aku gasalah menanti kamu sampai sekarang. Harapan semoga apa yg kita harapkan terwujud. . . . . I'm gonna miss you❤ . . Haha gatau gimana caranya ngungkapinnya. Rasanya perih gitu. Salah saya juga sudah bertanya perihal itu. Jadi saya sendiri yg sakit kan. Hehe gapapa. Saya nikmati kok. Tidak apa apa. Perih ini juga aka...
Hai. Aku rindu. Rindu sekali. Aku ingin sekali masa itu terulang lagi. Masa disaat kamu rajin menghubungiku. Masa disaat kamu mengucapkan selamat tidur untukku. Masa masa lampau yang ingin aku ulang kembali. Kenapa masa itu cepat sekali berlalu? Kenapa kamu juga berlalu? Kenapa hanya aku saja yang merindu? Tidakkah juga kau rindu? Tidakkah kau ingin mengulang masa itu kembali? Ah sudahlah. Sebanyak apapun aku memikirkanmu, kenyataannya kau sama sekali tidak memikirkanku. Sebanyak apapun aku merasakan rindu, kenyataannya kau sama sekali tidak merindu. Aku ingin berhenti. Berhenti dari rasa bodoh ini. Tolong beritahu aku bagaimana cara melupakanmu, bagaimana menghapuskan rasa ini. BAGAIMANA??
Hai, semoga kamu selalu baik baik saja. Semoga harimu menyenangkan. Maafkan aku yang cerewet. Yang dikit dikit nanya skripsimu. Yang dikit dikit menghubungimu. Aku tau kamu pasti kesal. Maaf. Bukan apa apa. Aku hanya merasa sekarang aku rindu. Aku hanya ingin mendengar suaramu lagi. Tapi kayaknya gamungkin lagi. Aku gatau kenapa aku sesuka ini sama kamu. Padahal kamu tidak memperdulikanku. Kamu hanya menganggapku angin lalu. Sekali lagi maaf ya. Maaf karna menganggumu. Maaf karna terlalu sibuk mengurus urusanmu. Maaf.

Untuk Kamu Yang Barangkali Pernah Singgah

Kamu tau apa yang paling menggetarkan hatiku?  Yaitu etika kamu ingin mengakhiri chat kita. Semacam ada rasa tak ingin mengakhirinya dan berlanjut menjadi rasa kecewa kemudian perih. Kamu bilang apabila ada yang datang gak akan menghindar,  sadarkah kamu?  Aku selalu datang berkalikali, tetapi kamu selalu pintar menghindar. Setiap percakapan yang ada selalu aku dulu yang memulai, kenapa semuanya harus serba aku?  Kenapa aku juga yang mulai cinta kamu?  Bisakah kamu yang memulai duluan?  Melamarku mungkin. Aku pasrah jadi teman curhatmu, walaupun pada akhirnya aku bukan teman hidupmu. Tak mengapa,  ceritakan semua yang ingin kamu ceritakan. Aku bahagia walau hanya mendengar ceritamu. Mungkin aku yang terlalu memulai semua dengan perasaan. Apalagi saat kamu sering panggil aku Neng,  rasanya dunia yang berputar ingin kuberhentikan. Aku ingin bahagia ini saja. Selamanya, kalau bisa denganmu. Aku tidak tahu semenjak kapan aku memilihmu,...

Surat Cinta Terbuka Untuk Kedua Orangtuaku

Assalamualaikum mak, pak. Aku selalu berdoa semoga mamak dan bapak selalu diberi kesehatan, kelapangan serta ketabahan. Aku selalu berdoa agar aku bisa membahagiakan kalian meskipun aku tidak akan pernah bisa membalas semua jasa dan pengorbanan mamak dan bapak. Mak, Pak. Maafkan kalau aku masih sering melawan, mengeluh dan masih sering tidak mendengar perkataanmu. Maafkan aku yang masih boros dalam menggunakan uang. Maafkan aku yang suka sekali membebani mamak dan bapak. Maafkan semua kesalahanku yang tak terhitung itu. Mak, Pak. Kalau bisa memilih, aku akan lebih memilih selalu tinggal bersama kalian daripada hidup sendiri dikota ini. Tapi aku harus memilih jalan ini, karna dengan ini aku bisa membahagiakan dan membanggakan kalian. Mak, Pak. Setiap sujudku dengan Sang Pencipta. Aku selalu berdoa agar selalu bersama kalian. Aku selalu berdoa agar kita tiada bersama sama. Karna aku tidak akan sanggup jika kehilangan orang tua terhebat seperti kalian. Mak, Pak. Memang a...

Rindu

Hal yang paling tidak aku suka ialah ketika aku berasa disituasi seperti ini. Rasa bosan menyelimuti ketika tak ada kegiatan yang kulakukan dan hanya berbaring malas ditempat tidur.  Suasana ini memaksa otakku untuk mengingatmu. Memaksa mengingat kembali kenangan itu. Sudah kutepis tetapi sama saja dan hanya bisa kucurahkan melalui diary ini. Aku tidak tahu kenapa kamu bisa se spesial ini. Padahal kamu belum pernah kumiliki. Kamu yang hanya bayang bayang mampu membuatku merasakan kegalauan yang begitu mendalam. Kamu yang fatamorgana yang tidak dapat kusentuh apalagi dimiliki. Apa yang sedang kamu lakukan sekarang?  Apa kesibukanmu?  Tak perlu kau jawab, karna jawaban itu akan menambah lukaku😢 Tanpa kau jawab pun aku sudah mengetahui semuanya. Kamu pasti sibuk dengan menyiapkan pernikahanmu. Kamu sibuk dengan Dia, Masa depanmu. Mengingatnya saja lukaku menganga Apalagi harus menyaksikanmu disana. Entahlah. Yang jelas patah hati ini membuatku takut, takut menerima...

Sembunyi

Hai. Izinkan aku untuk membawa namamu dalam ceritaku. Izinkan tinta ini merangkai rasaku tentangmu. Kamu yang sederhana yang mampu membuatku terpana, yang selalu hadir meskipun tidak rutin dan yang kucinta tanpa banyak tanya. Aku ingin bercerita sedikit tentangmu. Kamu, entah kenapa aku bisa merasakan rasa ini. Rasa yang seharusnya tak kumiliki. Rasa yang seharusnya kutahan. Rasa yang sama sekali tak dimiliki olehmu. Kenapa aku saja yang merasakannya? Kenapa hanya aku saja yg tersiksa karenanya? Kenapa selalu aku? Tidak bisakah kau merasakannya? Apa yang harus kulakukan agar kau juga merasakannya? Dulu setahun yang lalu, kita pertama kali berkomunikasi setelah sekian lama tanpa kabar. Kamu datang memberi harapan,  mengucapkan selamat tidur. Tak pernah absen! Hingga aku mulai terlarut dan terbiasa. Namun, dengan jahatnya kamu menghilang. Ya setelah menaburkan benih cinta, kamu pergi tanpa bersalah. Dengan perlahan kamu pergi,  tak lagi kudengar ucapan selamat tid...
Aku kembali lagi menuliskan tentangmu.  Ini dimulai saat kamu pertama kalinya melihat history whatsup ku setelah sekian lama menghilang. Waktu itu tanggal 07-05-2018 . Kau tau bagaimana rasanya? Senang. Banget. Itu tandanya kau masih menyimpan kontakku. Dan sekarang, disetiap history wa yang kubuat, aku selalu berharap ada kamu yg melihatnya. Aa, ini tahun kedua aku menantimu. Aku tidak tahu sampai tahun kapan penantian ini berakhir. Memang sekarang ada yang menemaniku. Tidak.  Dia bukan pacarku. Dia kekasihku dulu yg sekarang masih mencintaiku. Yang selalu menjaga dan memberiku rasa nyaman. Tapi tidak senyaman aku denganmu. Aku tidak mencintainya. Aku hanya menyayanginya sebagai teman atau abang. Aku mencintaimu. Aku menunggumu. Meskipun aku tidak tahu bagaimana kabarmu. Bagaimana kehidupanmu kini. Maafkan aku yang lancang menuliskan tentangmu. Maafkan aku yg telah menggosipkanmu dengan diary ini. Maafkan ini semua, karna aku sayang.