Mungkin itu salah satu alasan Tuhan tidak menakdirkan kita bersama.
Dan jika bersama, pasti aku yang terluka. Karna disini aku yang terlalu menaruh harap sedangkan kamu tidak.
Kamu terlalu sempurna untuk kumiliki. Dan aku tidak cukup baik untuk kau miliki.
Aku dan kamu tidak mungkin, itu hal yang mustahil.
Bagaikan langit dan bumi yang dipisahkan awan.
Sebanyak apapun aku berharap, sekuat apapun aku bertahan.
Aku dan kamu tidak akan menjadi kita.
Meski sudah banyak pengorbanan yang kulakukan, meski sudah banyak rasa yang kuabaikan hanya untukmu.
Ada cerita yang harus kamu tau.
Sebenarnya, sudah lama aku mengenalmu. Jauh sebelum seminar itu.
Ketahuilah, Oktober kemarin. Tepat 2 tahun aku menantimu. Kamu tidak perlu tau perihal itu.
Aku sedih, waktu kamu menghubungiku kembali, aku pikir kamu masih mengingatku. Ternyata sama sekali jauh dari perkiraan, kau tidak mengingatku. Padahal dulu kita sempat chat karna kamu salah mengirim pesan. Dan aku sempat memberimu semangat dalam aksi 212 yg pertama. Dulu masih jaman bbm.
Dan ternyata segala kenangan apik yg kusimpan. Kau sama sekali tidak mengingatnya.
Aku kecewa. Tapi aku bisa apa? Aku hanyalah pengagummu yg belum kau ketahui hingga skrg.
Sudahlah, mungkin ini takdir terbaik kita. Kita tidak selayaknya bersama.
Kita tidak selayaknya merajut cinta.
Dan jika pada akhirnya kau dengan yang lain, aku ikhlas.
Perihal .... yang kuberikan, bisakah kamu menyimpannya dengan rapi? Tetapi jika kau memilih untuk menyingkirkannya, aku tidak apa-apa.
Itu keputusanmu dan aku menghargai itu.
Terimakasih kepada Tuhan dan kamu yang telah mengenalkanku sosok pria yg menggantikanmu.
Dia yang sekarang sedang membantuku untuk melupakanmu.
Meskipun masih sering aku teringat akanmu.
Tuan, seseorang telah mengikatku untuk melangkah kehubungan yang lebih serius.
Aku menerimanya. Entah ini keputusan yang terbaik atau tidak.
Yang jelas aku ingin melupakanmu. Mungkin dengan adanya orang baru, perlahan aku dapat melupakan sosokmu. Sosok yang kunanti selama 2 tahun yang berakhir sia-sia.
Tuan, dia orang baik.
Dia sangat sayang denganku.
Aku bisa merasakan dari semua responnya untukku.
Dan bodoh, jika aku melepaskannya hanya untuk menantimu kembali.
Tuan, aku bahagia sekarang.
Meskipun aku tidak tahu, entah dia jodohku atau bukan.
Mungkin saja kamu hahahaa.
Hmm kejauhan aku berharap.
Tapi yasudahlah.
Semoga kau menemukan kebahagiaanmu juga dengan segera.
-ur secret admirer ❤
Dan jika bersama, pasti aku yang terluka. Karna disini aku yang terlalu menaruh harap sedangkan kamu tidak.
Kamu terlalu sempurna untuk kumiliki. Dan aku tidak cukup baik untuk kau miliki.
Aku dan kamu tidak mungkin, itu hal yang mustahil.
Bagaikan langit dan bumi yang dipisahkan awan.
Sebanyak apapun aku berharap, sekuat apapun aku bertahan.
Aku dan kamu tidak akan menjadi kita.
Meski sudah banyak pengorbanan yang kulakukan, meski sudah banyak rasa yang kuabaikan hanya untukmu.
Ada cerita yang harus kamu tau.
Sebenarnya, sudah lama aku mengenalmu. Jauh sebelum seminar itu.
Ketahuilah, Oktober kemarin. Tepat 2 tahun aku menantimu. Kamu tidak perlu tau perihal itu.
Aku sedih, waktu kamu menghubungiku kembali, aku pikir kamu masih mengingatku. Ternyata sama sekali jauh dari perkiraan, kau tidak mengingatku. Padahal dulu kita sempat chat karna kamu salah mengirim pesan. Dan aku sempat memberimu semangat dalam aksi 212 yg pertama. Dulu masih jaman bbm.
Dan ternyata segala kenangan apik yg kusimpan. Kau sama sekali tidak mengingatnya.
Aku kecewa. Tapi aku bisa apa? Aku hanyalah pengagummu yg belum kau ketahui hingga skrg.
Sudahlah, mungkin ini takdir terbaik kita. Kita tidak selayaknya bersama.
Kita tidak selayaknya merajut cinta.
Dan jika pada akhirnya kau dengan yang lain, aku ikhlas.
Perihal .... yang kuberikan, bisakah kamu menyimpannya dengan rapi? Tetapi jika kau memilih untuk menyingkirkannya, aku tidak apa-apa.
Itu keputusanmu dan aku menghargai itu.
Terimakasih kepada Tuhan dan kamu yang telah mengenalkanku sosok pria yg menggantikanmu.
Dia yang sekarang sedang membantuku untuk melupakanmu.
Meskipun masih sering aku teringat akanmu.
Tuan, seseorang telah mengikatku untuk melangkah kehubungan yang lebih serius.
Aku menerimanya. Entah ini keputusan yang terbaik atau tidak.
Yang jelas aku ingin melupakanmu. Mungkin dengan adanya orang baru, perlahan aku dapat melupakan sosokmu. Sosok yang kunanti selama 2 tahun yang berakhir sia-sia.
Tuan, dia orang baik.
Dia sangat sayang denganku.
Aku bisa merasakan dari semua responnya untukku.
Dan bodoh, jika aku melepaskannya hanya untuk menantimu kembali.
Tuan, aku bahagia sekarang.
Meskipun aku tidak tahu, entah dia jodohku atau bukan.
Mungkin saja kamu hahahaa.
Hmm kejauhan aku berharap.
Tapi yasudahlah.
Semoga kau menemukan kebahagiaanmu juga dengan segera.
-ur secret admirer ❤
Komentar
Posting Komentar