Langsung ke konten utama

Sajak Sore

Mungkin itu salah satu alasan Tuhan tidak menakdirkan kita bersama.
Dan jika bersama, pasti aku yang terluka. Karna disini aku yang terlalu menaruh harap sedangkan kamu tidak.
Kamu terlalu sempurna untuk kumiliki. Dan aku tidak cukup baik untuk kau miliki.
Aku dan kamu tidak mungkin, itu hal yang mustahil.
Bagaikan langit dan bumi yang dipisahkan awan.
Sebanyak apapun aku berharap, sekuat apapun aku bertahan.
Aku dan kamu tidak akan menjadi kita.
Meski sudah banyak pengorbanan yang kulakukan, meski sudah banyak rasa yang kuabaikan hanya untukmu.
Ada cerita yang harus kamu tau.
Sebenarnya, sudah lama aku mengenalmu. Jauh sebelum seminar itu.
Ketahuilah, Oktober kemarin. Tepat 2 tahun aku menantimu. Kamu tidak perlu tau perihal itu.
Aku sedih, waktu kamu menghubungiku kembali, aku pikir kamu masih mengingatku. Ternyata sama sekali jauh dari perkiraan, kau tidak mengingatku. Padahal dulu kita sempat chat karna kamu salah mengirim pesan. Dan aku sempat memberimu semangat dalam aksi 212 yg pertama. Dulu masih jaman bbm.
Dan ternyata segala kenangan apik yg kusimpan. Kau sama sekali tidak mengingatnya.
Aku kecewa. Tapi aku bisa apa? Aku hanyalah pengagummu yg belum kau ketahui hingga skrg.
Sudahlah, mungkin ini takdir terbaik kita. Kita tidak selayaknya bersama.
Kita tidak selayaknya merajut cinta.
Dan jika pada akhirnya kau dengan yang lain, aku ikhlas.
Perihal .... yang kuberikan, bisakah kamu menyimpannya dengan rapi? Tetapi jika kau memilih untuk menyingkirkannya, aku tidak apa-apa.
Itu keputusanmu dan aku menghargai itu.
Terimakasih kepada Tuhan dan kamu yang telah mengenalkanku sosok pria yg menggantikanmu.
Dia yang sekarang sedang membantuku untuk melupakanmu.
Meskipun masih sering aku teringat akanmu.
Tuan, seseorang telah mengikatku untuk melangkah kehubungan yang lebih serius.
Aku menerimanya. Entah ini keputusan yang terbaik atau tidak.
Yang jelas aku ingin melupakanmu. Mungkin dengan adanya orang baru, perlahan aku dapat melupakan sosokmu. Sosok yang kunanti selama 2 tahun yang berakhir sia-sia.
Tuan, dia orang baik.
Dia sangat sayang denganku.
Aku bisa merasakan dari semua responnya untukku.
Dan bodoh, jika aku melepaskannya hanya untuk menantimu kembali.
Tuan, aku bahagia sekarang.
Meskipun aku tidak tahu, entah dia jodohku atau bukan.
Mungkin saja kamu hahahaa.
Hmm kejauhan aku berharap.
Tapi yasudahlah.
Semoga kau menemukan kebahagiaanmu juga dengan segera.

-ur secret admirer ❤





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu

Hal yang paling tidak aku suka ialah ketika aku berasa disituasi seperti ini. Rasa bosan menyelimuti ketika tak ada kegiatan yang kulakukan dan hanya berbaring malas ditempat tidur.  Suasana ini memaksa otakku untuk mengingatmu. Memaksa mengingat kembali kenangan itu. Sudah kutepis tetapi sama saja dan hanya bisa kucurahkan melalui diary ini. Aku tidak tahu kenapa kamu bisa se spesial ini. Padahal kamu belum pernah kumiliki. Kamu yang hanya bayang bayang mampu membuatku merasakan kegalauan yang begitu mendalam. Kamu yang fatamorgana yang tidak dapat kusentuh apalagi dimiliki. Apa yang sedang kamu lakukan sekarang?  Apa kesibukanmu?  Tak perlu kau jawab, karna jawaban itu akan menambah lukaku😢 Tanpa kau jawab pun aku sudah mengetahui semuanya. Kamu pasti sibuk dengan menyiapkan pernikahanmu. Kamu sibuk dengan Dia, Masa depanmu. Mengingatnya saja lukaku menganga Apalagi harus menyaksikanmu disana. Entahlah. Yang jelas patah hati ini membuatku takut, takut menerima...
Hai. Aku rindu. Rindu sekali. Aku ingin sekali masa itu terulang lagi. Masa disaat kamu rajin menghubungiku. Masa disaat kamu mengucapkan selamat tidur untukku. Masa masa lampau yang ingin aku ulang kembali. Kenapa masa itu cepat sekali berlalu? Kenapa kamu juga berlalu? Kenapa hanya aku saja yang merindu? Tidakkah juga kau rindu? Tidakkah kau ingin mengulang masa itu kembali? Ah sudahlah. Sebanyak apapun aku memikirkanmu, kenyataannya kau sama sekali tidak memikirkanku. Sebanyak apapun aku merasakan rindu, kenyataannya kau sama sekali tidak merindu. Aku ingin berhenti. Berhenti dari rasa bodoh ini. Tolong beritahu aku bagaimana cara melupakanmu, bagaimana menghapuskan rasa ini. BAGAIMANA??
Aku kembali lagi menuliskan tentangmu.  Ini dimulai saat kamu pertama kalinya melihat history whatsup ku setelah sekian lama menghilang. Waktu itu tanggal 07-05-2018 . Kau tau bagaimana rasanya? Senang. Banget. Itu tandanya kau masih menyimpan kontakku. Dan sekarang, disetiap history wa yang kubuat, aku selalu berharap ada kamu yg melihatnya. Aa, ini tahun kedua aku menantimu. Aku tidak tahu sampai tahun kapan penantian ini berakhir. Memang sekarang ada yang menemaniku. Tidak.  Dia bukan pacarku. Dia kekasihku dulu yg sekarang masih mencintaiku. Yang selalu menjaga dan memberiku rasa nyaman. Tapi tidak senyaman aku denganmu. Aku tidak mencintainya. Aku hanya menyayanginya sebagai teman atau abang. Aku mencintaimu. Aku menunggumu. Meskipun aku tidak tahu bagaimana kabarmu. Bagaimana kehidupanmu kini. Maafkan aku yang lancang menuliskan tentangmu. Maafkan aku yg telah menggosipkanmu dengan diary ini. Maafkan ini semua, karna aku sayang.